KOMPAS.com - Google akhirnya kembali memperpanjang kontrak kerja sama dengan Mozilla untuk browser Firefox. Padahal sebelumnya, Google sempat dikabarkan akan menghentikan kerjasama tersebut apalagi Google Chrome semakin populer dibanding Mozilla Firefox.
Kerjasama antara dua mesin pencari ini berupa penawaran iklan yang ditempatkan di halaman mesin pencari. Jika pengguna internet yang menggunakan Firefox mengklik iklan yang ada di halaman mesin pencari Google, Google akan membayar ke Mozilla atas iklan tersebut. Imbal baliknya, Google menjadi default search engine di Firefox.
Kontrak Google dan Mozilla berakhir November 2011 lalu. Jika saja Google tidak memperpanjang kerja sama tersebut, Mozilla berpeluang kehilangan sekitar 80 % pendapatannya atas bisnis iklan tersebut.
Kepanikan Mozilla pun berakhir karena Google secara resmi mengumumkan akan memperpanjang kontrak kerja samanya sedikitnya hingga tiga tahun mendatang.
Sebelumnya, Mozilla sempat khawatir bila Google tidak memperpanjang kontrak kerja sama tersebut. Sejak Google meluncurkan browser sendiri, Google Chrome pada September 2008, pendapatan Mozilla dari kerja sama bisnis tersebut makin merosot.
Tahun 2008, bisnis ini menghasilkan 88 % dari total pendapatan Mozilla. Tahun 2009, merosot menjadi 86 % dan tahun 2010 kembali anjlok menjadi 84 %. Jika Google tidak memperpanjang kontraknya pada 2010, pendapatan Mozilla hanya tinggal 19,7 juta dollar AS.
Hubungan Mozilla dan Google mulai tidak harmonis ini karena dibuktikan dengan hasil penghitungan lembaga Statcounter bahwa Google Chrome meraih pangsa pasar 25,7 % dan Mozilla Firefox hanya 25,2 %. Sementara lembaga Net Application menghitung Google Chrome meraih 18,2 % dan Mozilla Firefox meraih 22,1 %.
Dari hasil StatCounter, terbukti bahwa Chrome sudah melampaui Firefox, berada di posisi kedua setelah Internet Explorer. Sedangkan lembaga Net Application akan diakuisisi oleh Chrome pada April atau Mei 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar